Tuesday, August 24, 2010

jatuh

kabar itu aku terima via sms dari sepupuku
astaghfirullah, dada sesak dan jantung berdetak lebih cepat
berbagai gambar lalu lalang dengan cepat di kepala
dan untuk memperoleh kabar pastinya, mama orang pertama yang aku kontak

dengan suara tenang namun prihatin mama mulai bercerita
seiring dengan cerita mama otakku juga langsung merealisasikannya
terbayang shock nya mama melihat orang yg kita cinta terkapar di lantai
terbayang hancurnya hati mama melihat wajah menahan sakit yang berlumur darah
ya Allah, pemandangan yang terlalu menyakitkan
bahkan membayangkannyapun aku ingin menangis sekuat"nya
tapi tangisku tertahan, terobati dengan suara mama yang tenang
suara tenang mama seolah mengabarkan bahwa saat ini semua sudah baik" saja..

seperti membaca pikiranku, mama menyarankan agar aku yg sdg bermalam di rumah mertuaku untuk tidak usah terburu buru pulang
mama meyakinkanku bahwa semua akan baik baik saja
akupun mengikuti saran mama

ya Allah, perban itu
melihat perban menempel di kepalanya membuat hatiku kembali menangis
sekarang aku paham, kenapa sewaktu kemoterapi memaksaku untuk menggundulkan kepala
beberapa hari ia tampak menghindar untuk menatapku
aku sedih, sempat terpikir dia malu melihatku tanpa rambut
tp skarang aku paham

ya Allah aku mohonkan kesembuhannya
jangan padamkan semangatnya
tetap kokohkan ketabahannya
dan bimbinglah aku untuk menjadi sepertinya
yang penuh syukur terhadap apapun bentuk rizky yang kau berikan
amin

No comments: