Tuesday, December 28, 2010

masuk rumah sakit

Selasa lalu Bapak terpaksa dibawa ke rumah sakit lagi. Kali ini tidak ada tawar menawar, harus langsung dirawat. Aku yang hari itu masih ada di Bali langsung gak bisa konsen sama acara hari itu. Dan memutuskan untuk gak ikutan rafting bareng rombongan, karena ga mau pisah sama HP. Setiap saat selalu minta update dari Jakarta.

Sampai Soeta jam 8.30 malam, langsung ke RSPI.

Melihat Bapak malam itu benar” menyiksa hati. Begitu juga dengan hari” sesudahnya hingga hari ini. Ya Allah, ini benar” sulit. Hati dan akal bertengkar setiap hari.

Melihat semua selang dan jarum yg menempel di tubuh Bapak membuat hati berontak. Belum lagi melihat Bapak setiap saat memohon agar semua ‘pengganggu’ itu dilepas dari tubuhnya. Ya Allah dia tampak sangat frustasi. Beberapa kali dengan setengah berteriak kutanya kakak sebetulnya apa guna selang” itu. Apa tidak mungkin mereka dilepas saja dan mengurangi rasa tersiksa Bapak? Dan jawaban yang kusimpulkan ádalah semua itu untuk kebaikan Bapak. Aku menangis dalam diam..

Hari ke tiga, kesadaran Bapak menurun dan harus dipindahkan ke ICU. Kabar itu kuterima dini hari. Sms dari kakakku itu kubaca berkali kali berharap ada yang salah pada pemahamanku. Namun tdk ada yg salah. Bapak memang harus masuk ICU.

No comments: